Pernah melakukan wawancara?
Hal inilah yang harus kulakukan minggu-minggu ini. Jujur, sulit sekali ternyata. Maklum tidak pernah dididik sebelumnya (ngeles mode:on). Aku pernah mengalami peran sebagai yang diwawancarai dan yang mewawancarai. Menurutku, saat posisi menjadi pewawancara, ternyata harus punya kelebihan (sedikit saja), yaitu percaya diri dan rada sok tahu, hehehe….Hal yang tersulit bagiku adalah bagaimana tetap fokus pada tujuan wawancara sementara kita harus tetap membuat point-point jawaban dari yang diwawancarai sehingga kita tetap on rail. Mau mencoba dengan bantuan alat perekam ternyata tidak gampang. yang diwawancarai tidak bersedia untuk direkam, dengan alasan “nggak enak nanti ngobrol-ngobrolnya, jadi terkesan jaim.”
Dengan kemampuan seadanya, dan tools yang seadanya otomatis kualitasnya juga seadanya (bener nggak sih?) hehehe…memang lebih enak chatting..Uppss…hehehee
jadi wawancara via YM aja hehehe…
wawancara kayak yang di tipi-tipi itu yah??
# Teh Nyai: maunya sih gitu, cuman doi nggak ngerti pakai YM, hahaha#ucup: kayak di tipi-tipi gitu deh, cuman nggak ada kameramen. hahaha.
kalo wawancara pake gaya ralph tampubolon donk…
gaya bolehlah niru ralph tampubolon, cuma dia bisa bergaya kayak gitu karna masuk tipi. nah kita mah masuk angin, hehehe